Ratusan Ekor Babi Mati Terserang Virus, Disnakeswan Mimika Akan Tutup Penjualan Daging Babi

Kepala Disnakeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani. Foto: Etty/BRP
Kepala Disnakeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani. Foto: Etty/BRP

MIMIKA – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Senin (29/01) melaporkan ada sebanyak 245 ekor babi di Timika mati  terserang virus ASF.

Hal ini disampaikan Kepala Disnakeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani kepada Wartawan di Kantor Disnakeswan.

Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus, Disnkeswan Mimika telah membagikan Disinfektan kepada para peternak babi. Hal ini untuk megantisipasi bertambahnya kematian ternak babi.

“Langkah yang telah kita lakukan pertama melakukan sosialisasi sampai pada distribusi disinfektan kepada peternak, untuk dilakukan penyemprotan di kandang ternak setiap hari ” katanya.

Ditambagkan drh. Sabelina bahwa selain itu, Disnakeswan akan melakukan penyuntikan serum Convalsen dan diharapkan dapat melindungi ternak babi yang sakit, juga yang sudah memasuki masa inkubasi virus mematikan tersebut.

“Serum ini bukan vaksin tetapi serum yang memiliki antibodi yang tinggi yang berasal dari serum babi yang pernah terpapar ASF. Peternak yang bisa menyuntik bisa minta ke kami karena petugas kami hanya bisa melayani satu hari satu kandang saja,” tambahnya.

drh. Sabelina menambahkan kebobolan masuknya virus ASF ke Mimika diduga dari makanan olahan daging babi yang dibawa dari luar Timika seperti se’i dan lain sebagainya, dimana virus tersebut belum mati kemudian dimakan dan sisa makanan tersebut dibuang, selanjutnya diambil oleh peternak untuk pakan ternak babi.

Dijelaskan, Pemerintah Daerah Mimika sejak lama mengeluarkan larangan dengan adanya instruksi Bupati tentang pemasukan ternak babi dan olahan berbahan babi ke Kabupaten Mimika.

“Virus ini mungkin dari makanan olahan daging babi entah itu oleh-oleh atau tentengan dan lain sebagainya. Kemudian dimakan dan sisanya dibuang atau dikasih makan ternaknya sendiri, nah itu yang menjadi sumber penularan,” ungkapnya.

Sabelina menambahkan selain langkah-langkah tersebut, Disnakeswan dalam waktu dekan akan melakukan penutupan penjualan-penjualan daging babi hingga kondisinya terkendali.

“Kami mohon pengertiannya kita siapkan regulasinya mungkin satu minggu kedepan kita tutup dulu penjualan daging untuk sementara dan kami berharap masyarakat paham,” pintanya.