Kepala Sekolah SLB Negeri Mimika Keluhkan Minimnya Tenaga Pengajar untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Mimika

Kepala Sekolah SLB Negeri Mimika, Sunardin Satir, S.Pd. Foto: Theresia/BRP
Kepala Sekolah SLB Negeri Mimika, Sunardin Satir, S.Pd. Foto: Theresia/BRP

MIMIKA – SLB Negeri Mimika, baru saja meresmikan gedung baru sekolahnya yang berlokasi di Jalan Irigasi, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. Pada Sabtu (27/7/2024).

Dalam sambutannya saat acara peresmian gedung baru sekolah ini, Kepala Sekolah SLB Negeri Mimika, Sunardin Satir S.Pd mengeluhkan Tenaga Pengajar untuk SLB yang dirasanya kurang.

“Apalah artinya sekolah yang lengkap dengan sarana prasarana ini kalau tidak didukung dengan tenaga pendidik yang cukup?” Ujar Sunardin pada Sabtu (27/7/2024).

Sunardin mengungkapkan ada sekitar 130 lebih siswa yang terdata pada database tahun 2023, dan ada sekitar 30an juga yang baru mendaftar, padahal proses pendaftaran sebenarnya sudah ditutup tapi masih ada orang tua yang datang cari informasi pendaftaran di SLB Negeri Mimika ini katanya.

Sementara jumlah guru mereka hanya 17 orang, Sunardin mengkhawatirkan bagaimana para guru ini menangani siswa sebanyak itu dengan kebutuhan setiap siswa yang berbeda-beda.

Dengan pertimbangan kebutuhan siswa mereka terhadap tenaga pendidik, Sunardin mengajukan permintaan sebanyak 37 Tenaga Pengajar dengan spesifikasi pendidikan khusus. Selain itu, Ia memaparkan bahwa sekolahnya juga membutuhkan guru dengan kualifikasi di bidang pendidikan seni, olahraga, agama dan psikolog.

“Jadi bukan hanya yang basicnya di pendidikan khusus, karena setiap tahun siswa SLB berpartisipasi dalam lomba seperti sekolah reguler, jadi kalau tidak ada guru misalnya di bidang seni, kami hanya akan melatih mereka sesuai kapasitas kami. Kan beda hasilnya kalau memang guru yang kompeten di bidang itu,” Jelas Sunardin.

Menanggapi hal itu, Staf pelaksana Dinas Pendidikan Provinsi Papua Tengah, Suratman, S.E., M.Si mengatakan untuk tahun ini Dinas Pendidikan Provinsi Papua Tengah akan mengalokasikan formasi untuk guru SLB melalui Badan Kepegawaian Daerah.

Karena siswa SLB perlu perhatian khusus dan guru yang kompeten, Suratman mengerti akan permintaan Kepala Sekolah akan penambahan tenaga pengajar.

“Mudah-mudahan dalam pendistribusiannya kelak akan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Kita juga akan alokasikan guru-guru SLB ke kabupaten lainnya sesuai kebutuhan masing-masing,” Jelas Suratman.