MIMIKA – Untuk memotivasi kampung-kampung yang ada di Mimika untuk menemukan dan mengenali potensi wisata yang dimiliki, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Mimika adakan lomba Desa Wisata.
Lomba diikuti oleh 6 kampung, yaitu Kampung Karya Kencana, Kampung Iwaka, Kampung Mulia Kencana, Kampung Pigapu, Kampung Nawaripi, dan Kampung Mandiri Jaya.
Adapun mekanisme pelaksanaa lomba akan berlangsung selama 5 hari, dengan sosialisasi di hari pertama, yang diadakan di Hotel Grand Tembaga, Jalan Yos Sudarso, Kabupaten Mimika. Pada Selasa (6/8/2024).
Dan selanjutnya melakukan penilaian langsung ke kampung-kampung peserta lomba desa wisata.
Kepala Disparbudpora Mimika, Jacob Jantje Toisuta, S.E menjelaskan bahwa peserta lomba Desa Wisata akan mempresentasikan kondisi real di lapangan dari Desa masing-masing.
Ia mengatakan presentasi dari desa dilakukan di hari yang sama dengan sosialisasi, sedangkan penilaian langsung akan berlangsung selama 2 hari, setelah itu akan dilakukan pengumuman pemenang.
“Nantinya Desa yang menjadi pemenang akan kita bawa ke desa wisata yang ada di Indonesia yang potensi alamnya sama dengan Mimika. Supaya mereka lihat secara nyata desa wisata ini sepeti apa, karena mungkin selama ini kan mereka hanya lihat di youtube,” Ujar Jacob.
“Bagi yang belum berhasil jadi pemenang akan menjadi catatan bagi Disparbudpora, apa kekurangan yang harus dilengkapi ke depannya, kita akan membantu mereka mengembangkan pola pikir dalam hal mengembangkan desa pariwisata,” Jelasnya.
“Kita akan dampingi, tapi bukan dari nol, paling tidak progresnya sudah ada di bawah 50 persenlah. Berarti kan, niatnya sudah terlihat dan ada bukti, baru kita bantu dan kembangkan,” Tambahnya.
Ia menekankan yang paling utama dalam desa wisata ini adalah keamanan, sehingga orang yang berkunjung akan merasa aman.
Ia mengungkapkan Disparbudpora mengadakan lomba ini setiap tahunnya agar mendorong tempat-tempat wisata di Mimika.
Asisten III Bidang Administrasi Umum pada Sekretariat Daerah Mimika, Petrus Lewa Koten yang menghadiri kegiatan ini menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kota/kabupaten serta masyarakat desa dalam mengelola destinasi pariwisata.
“Kita harus saling mendukung dan bekerja sama untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan berdaya saing dan mampu memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat,” Ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini bukan ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi menjadi sarana untuk saling bertukar pikiran.