MIMIKA – Setelah Resmi berakhir masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Periode 2019-2024 yakni Eltinus Omaleng dan Johannes Rettob (OMTOB) pada 6 September lalu, berikut ini merupakan capaian yang telah dilakukan.
Saat ditemui di kediamannya pada Minggu (8/9/2024), Johannes Rettob dengan sapaan akrabnya Jhon Rettob memaparkan capaian yang telah dilakukan selama lima tahun menjabat.
Ia menerangkan bahwa berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah dibuat untuk lima tahun, telah mencapai setidaknya 65 persen. Capaian 65 persen ini dimulai dari Infrastruktur, Pemberdayaan Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan lain-lain ini telah dilakukan.
“Tapi saya merasa bahwa kita telah memberikan dasar-dasar selama kita memimpin. Salah satunya adalah bagaimana dasar pembangunan Kabupaten Mimika untuk selanjutnya,” Katanya
Ia melanjutkan, bahwa dasar pembangunan kabupaten mimika dimulai dari penyusunan riset kesehatan dasar yang hanya dimiliki oleh kabupaten mimika diseluruh Indonesia. Dengan adanya riset ini menjadi tolak ukur untuk pembangunan Mimika kedepan.
Dengan adanya riset tersebut, maka dapat diketahui daerah yang membutuhkan air bersih, perbaikan drainase dengan tujuan untuk sehat.
“Begitu kita sudah sehat maka orang sekolah juga aman, pendidikan dia naik,” Ucapnya
Jhon Rettob juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Mimika menyumbangkan malaria sekitar 30 persen terbesar di Indonesia, sehingga dimasa pemerintahannya telah dilakukan kesepakatan bersama YPMAK, PT Freeport Indonesia dan Kementerian Kesehatan agar di tahun 2026 malaria sudah harus di eliminasi.
“Malaria kita tinggi itu karena data, satu orang dia bisa periksa malaria dalam waktu satu minggu itu dua kali atau tiga kali. Nah ini membuat data kita itu terlalu banyak,” Ungkapnya
Ia juga mengungkapkan bahwa diakhir kepemimpinan, telah diciptakan satu aplikasi yang berfungsi untuk mencatat kembali satu orang yang terkena malaria itu setelah 6 bulan.
“Kalau tidak, semua terdata. Satu periksa di puskesmas wania dicatat satu, dia tidak rasa sehat dia datang periksa lagi di puskesmas mana atau klinik mana dicatat dua, catat tiga. Kita punya malaria ini kan sudah terintegrasi secara keseluruhan, sehingga tiba-tiba tinggi sekali jadi data ini yang pertama kita perbaiki,” Jelasnya
Selain malaria, Stunting juga menjadi perhatian serius. Jhon Rettob menerangkan bahwa diakhir masa jabatannya, Stunting secara nasional Mimika berada pada posisi cukup baik karena berada pada 14 persen.
“14 persen itu artinya kita akan bertahan disitu, dan untuk Papua Tengah saat ini Mimika terbaik. Untuk penyajian data dan juga penanganan, hampir semua langkah-langkah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat kita ikuti, bahkan ada delapan langkah yang kita lakukan terus-menerus setiap tahun,” Tegasnya
Terkait Pendidikan, berdasarkan data akhir tahun Kabupaten Mimika kekurangan 400 sampai 500 guru untuk tingkat SD, SMP dan SMA/K.
“Ini kita kekurangan guru sekian banyak, nah dengan dasar kekurangan guru ini maka kita memproses ke BKN dan Menpan untuk meminta kuota guru untuk Kabupaten Mimika,” Katanya
Ia menyebutkan, untuk Kota Timika secara khusu itu IPM tinggi. Walau demikian, IPM ini belum pernah di bedah sehingga dirinya telah meminta untuk dilakukan pembedahan terhadap IPM dari masing-masing distrik dan kampung untuk menemukan IPM tersendah agar dapat dibangun pada periode selanjutnya.
“Kita berusaha untuk lima tahun ini, kita hanya tanamkan dasar-dasar,” Ungkapnya
Terkait Smart City, ia menyampaikan bahwa merupakan pengembangan dalam master plan untuk membuat Mimika efisien dan efektif dalam menuangkan semua pembangunan melalui aplikasi dan aturan-aturan.
“Puji Tuhan aturan-aturan terkait dengan smart city untuk memperpendek langkah memperkuat jaringan itu telah kita lakukan. Itu terkait dengan proses pembangunan, terkait manusia, terkait segala macam,” Jelasnya
Untuk ekonomi, ia mengungkapkan bahwa di Mimika tidak terlalu banyak peningkatan secara ekonomi. Terjadi kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin, sehingga dirinya berupaya untuk meingkatkan ekonomi melalui Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
UMKM di Mimika saat ini disebutkan bahwa telah bertransformasi ke Digital. Saat ini, tercatat sekitar 18 ribu UMKM di Mimika yang tercatat didalam aplikasi.
“Gara-gara ini sudah, kemarin saya dapat penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UMKM di Jakarta. Dan saya diberikan kesempatan khusus dari 500 kabupaten dan kota madya untuk samapaikan sambutan mewakili semua itu,” Terangnya
Selain itu, Terkait dengan aplikasi-aplikasi pemerintahan E-Goverment, pelayanan pemerintahan dalam bentuk aplikasi-aplikasi dan inovasi-inovasi di daerah. Saat ini Mimika memiliki inovasi sebanyak 60 yang tercatat di Kementerian Dalam Negeri.
“Nah, kemrin juga karena kita cukup bagus, kita cukuo punya pelayanan-pelayanan dalam bentuk inovasi-inovasi pemerintahan yang cukup baik sehingga saya juga diminta mewakili seluruh kabuoaten kota untuk menyampaikan sambutan terkait langkah-langkah yang telah kita lakukan kira-kira dua minggu lalu saya menyampaikan itu di jakarta dan kita diberikan apresiasi oleh pemerintah karena UMKM ini kita cukup serius untuk melayani,” Terangnya
Sesudah itu presentase UMKM Mimika dengan pemberdayaan ekonomi ini tercatat secara nasional naik 3 persen. Dan langkah konkrit pemerintah untuk pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat adalah dengan bekerja sama bersama lembaga-lembaga keuangan untuk dapat memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakat dalam bentuk kredit investasi kecil yang terus dilakukan pendampingan oleh pemerintah.
Terkait infrastruktur, ia menyebutkan bahwa memang pembangunan saat ini hanya dilakukan didalam kota. Tetapi sebenarnya diluar kota juga sudah ada. Ia memberi contoh, salah satunya adalah pembangunan di poaiburu.
“Saya kasih contoh di Potoaiburu itu saya serius sekali untuk penangan infrastruktur itu jalan-jalan disana sudah banyak juga yang sudah mulai kita aspal, agimuga itu jalan-jalan disana banyak juga sudah kita buat pembanguan jalan yang kita aspal sebanyak 13 kilo meter walaupun diakhir jabatan kita ini kita baru lakukan 3 kilo tapi diharapkan untuk nanti akan berlanjut terus untuk dipedalaman-pedalaman;” Imbuhnya
“Tapi untuk kedepan, saya berharap program-program infrastruktur ini harus betul-betul dari Kampung ke Kota,” Ucapnya
Melalui Alokasi Dana Desa (ADD) Pemerintah Kampung juga telah membangun rumah layak huni, membangun jalan teling, Dermaga kampung dan lainnya.
“Ini kita evaluasi dalam lima tahun ini, ternyata ada dermaga kampung yang dibangun oleh kampung dengan dana ADD ada 9 dermaga. Jadi luar biasa, di timika pantai malah bagus sekali dia punya dermaganya,” Ungkapnya
Ia menyabutkan juga bahwa, rumah-rumah layak huni yang dibangun oleh pemerintah kampung dengan ADD itu lebih dari 1.500 rumah. Pemerintah juga telah membangun rumah layak huni sebanyak 2.000 rumah yang dibangun di kampung-kampung.
“Jadi apa yang dipikirkan bahwa masyarakat kamoro secara khusus yang katanya tidak punya ruamah di poumako, tidak hidup dengan layak itu tidak benar. Masyarakat itu punya rumah semua di kampung tapi mereka datang kesana itu karena sifatnya nomaden hanya mencari untuk kebutuhan hidup sementara,” Jelasnya
Selain itu pemerintah provinsi papua tengah juga telah membangun 34 rumah dari target 80 rumah di poumako.
Untuk air bersih Jhon Rettob mengungkapkan bahwa untuk air bersih jika sampai bulan desember tahun ini, semua proyeknya sudah selesai maka sudah dapat disambungkan ke 8.000 rumah di kota. Sedangkan untuk di Kokonau, atuka, potoaiburu, uta, amar itu sudah dibangun air bersih.
“Ada yang dari sumur bor, ada juga air yang kita rubah dari payau menjadi air bersih dan ini ada di atuka dan kokonao. Dan itu kita kerja sampai masyarakat tinggal putar air di rumah. Belum selesai kegiatan ini tapi kita berharap di akhir tahun ini itu semua sudah bisa selesai,” Jelasnya
Terkait keagamaan, ia menyampaikan bahwa pemerintah menyadari bahwa masyarakat mimika merupakan masyarakat yang heterogen sehingga oemerintah terus berupaya untuk terus membangun komunikasi dan kebersamaan agar masyarakat yang heterogen dengan budaya, suku dan agama dapat tetap satu.
“Puji Tuhan bahwa kita selama ini sudah dua kali lakukan kegiatan-kegiatan keagamaan. Baik MTQ dan juga kita lakukan Pesparawi di tingkat papua itu kita bisa lakukan dengan baik dan betul-betul kita rasa toleransinya umat itu di kita disini. Kita bisa melaksanakan dengan baik, denga damai dan ini merupakan satu tolak ukur dimana ternyata kabupaten mimika itu mampu melaksanakan toleransinya yang luar biasa,” Katanya
“Saya pribadi, saya dikasih penghargaan oleh FKUB, oleh MUI sebagai Bapak Toleransi yang diberikan kepada saya secara pribadi. Bahwa ternyata saya bisa bangun komunikasi dengan baik dengan semua umat beragama. Untuk suku-suku bangsa dan lain-lain yang ada di mimika selalu saya tekankan kalau kalian ingat selalu kita harus buat Mimika ini jadi Rumah Kita, jadi tidak ada perbedaan diantara kita Mimika harus jadi Rumah Kita, kita pertahankan Mimika ini harus jadi rumah kita,” Jelasnya
Terkait Budaya, Jhon Rettob menekankan bahwa dirinya selalu berharap bahwa masyarakat mimika harus bisa selalu menghargai masyarakat amungme dan kamoro. Pemerintah juga telah mempermenalkan salam Amolongo, Nimao Witimi, Saipa sebagai bentuk penghargaan kita dan agar masyarakat di mimika tahu bahasa daerah yang ada di mimika.
” saya berharap ini tetap dipertahankan sampai kapanpun, sebagai salam kita di sini (Mimika),” Harapnya