MIMIKA – Dalam rangka pelaksanaan Studi Kelayakan Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mimika menggelar Seminar Pendahuluan.
Seminar pendahuluan digelar di Ruang Rapat Kantor Bappeda, Jalan Cendrawasih SP II, Kabupaten Mimika, pada Jumat (27/9/2024).
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Regina Wenda menyebutkan Pembentukan DOB bertujuan untuk memenuhi keinginan masyarakat Mimika akan peningkatan pelayanan publik dan akses terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan dan peningkatan kesejahteraan.
Karenanya, Bappeda Mimika memerlukan studi kelayakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, termasuk menilai kesiapan dalam pembentukan DOB di Kabupaten Mimika.
Regina menyebutkan bahwa Kabupaten Mimika telah dibentuk pada tahun 1999, dan berdasarkan usianya, Mimika dapat dimekarkan karena telah melewati batas minimal usia untuk pemekaran kabupaten yakni setidaknya Kabupaten sudah berusia 7 tahun.
Studi kelayakan ini dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pembangunan Masyarakat (LP2M) dari Universitas Papua, yang kurang lebih akan berlangsung selama 6 bulan lamanya. Dan hari ini dilakukan diskusi dengan kepala-kepala distrik, dan OPD terkait dengan tim penyelenggara studi kelayakan.
Sementara itu, Asisten II Setda Mimika mengatakan bahwa Pembentukan DOB, khususnya tingkat kabupaten, adalah suatu dinamika yang perlu diantisipasi.
“Maksudnya, tuntutan masyarakat untuk pembentukan Daerah Otonom Baru di kabupaten Mimika adalah bagian dari dinamika demokrasi di daerah,” Jelas Willem.
Ia melanjutkan bahwa yang harus menjadi terobosan penyelenggaraan pemerintahan adalah rakyat bisa menikmati kehidupan yang lebih sejahtera.
Menurutnya yang dimaksud dengan kehidupan yang lebih sejahtera itu adalah pendapatan rata-rata yang lebih tinggi, pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih merata dan bermutu, serta partisipasi rakyat yang lebih besar di dalam pembangunan diri dan keluarganya.
“Itulah sebabnya pembentukan DOB dari dan di Kabupaten Mimika menjadi Kabupaten-Kabupaten baru harus dilakukan dengan saksama,” Ujarnya.