MIMIKA – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Mimika menggelar sosialisasi peta potensi investasi.
Sosialisasi digelar di Hotel Grand Tembaga, Jalan Yos Sudarso, Kabupaten Mimika, pada Selasa (12/11/2024).
Adapun sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan hasil akhir dari survey dan analisis data yang telah dilakukan terhadap peta potensi investasi yang ada di kabupaten mimika kepada instansi-instansi terkait dan stakeholder yang ada, untuk dijadikan sebagai bahan informasi yang dapat di input ke dalam aplikasi PIR (Potensi Investasi Regional) Kementerian Investasi/BKPM RI, sehingga dapat diakses secara luas oleh investor, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Sosialisasi ini diikuti oleh sebanyak 70 peserta yang berasal dari OPD terkait, distrik Mimika dan para pelaku usaha di Mimika. Sementara narasumber berasal dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Asisten II Setda Mimika, Willem Naa menyebutkan bahwa peta potensi investasi merupakan gambaran mengenai kegiatan ekonomi yang sedang tumbuh di Kabupaten Mimika dan juga potensi pengembangan berbagai sektor ekonomi di Kabupaten Mimika.
Menurutnya Mimika memiliki banyak sumber daya yang potensial, namun belum digali secara maksimal karena keterbatasan informasi yang akurat tentang potensi investasi.
“Mimika memiliki tambang yang besar yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia, tapi kita juga harus memikirkan pasca tambang itu berakhir. Kita tidak bisa terus bergantung, harus ada terobosan lainnya,” Tegas Willem.
Dengan adanya peta potensi investasi ini akan dapat memberikan kemudahan kepada investor terkait dengan potensi dan peluang investasi di Kabupaten Mimika.
Sementara itu, Kepala DPM-PTSP Mimika, Abraham Kateyau mengungkapkan bahwa dokumen peta potensi investasi sudah siap, dan daerah pantai menjadi lokasi yang dijadikan sebagai dokumen yang siap ditampilkan.
“Kita berharap dengan adanya potensi ini investor bisa masuk untuk menggali potensi yang ada dengan demikian kita punya pendapatan daerah ada,” Ujar Abraham.
Abraham pun berharap potensi investasi yang bisa dijual itu bisa ditampilkan lewat website atau pameran-pameran.